Renungan Minggu Ini

MAZMUR PENUNTUN DOA
[Mazmur 86 – 91]

Senin 15 February 2021
Nats: Mazmur 86 – Give Me an Undivided Heart
(1) Mazmur 86 adalah salah satu mazmur yang menyatakan keintiman dan kedekatan relasi [affectionate attachment] dengan Allah.
(2) Ayat 1-7 di dalam pergumulan dan kesesakannya, pemazmur menyatakan sifat dan karakter Allah menjadi jaminan dan pengharapannya.
(3) Ayat 11 menjadi turning point pemazmur tidak lagi overwhelmed dengan persoalannya tetapi membawa hatinya fokus kepada Allah dan membuatnya bisa bersyukur atas keselamatan dariNya (ayat 12).
(4) “Teach me Your way, o Lord, and give me an undivided heart,” kiranya menjadi doa kita hari ini.

Selasa 16 February 2021
Nats: Mazmur 87 – The City of Shalom
(1) Mazmur 87 sangat unik, bicara mengenai Yerusalem sebagai pusat dari berkat keselamatan Allah.
(2) Bangsa-bangsa lain “Rahab, Babel, Filistea, Tirus, Etiopia” mewakili segala bangsa yang ikut menerima berkat keselamatan itu sekalipun mereka tidak “dilahirkan di dalam kota Yerusalem” (ayat 4). Allah bermurah hati memperkenalkan diriNya kepada bangsa-bangsa lain.
(3) Ayat 7 merupakan lukisan sukacita kegembiraan dimana segala bangsa akan menikmati “mata air” di dalam kota Yerusalem. Segala gambaran dari mazmur ini tergenapi di dalam Kristus, yang melaluiNya keselamatan sampai kepada bangsa-bangsa lain dan yang satu kali kelak bersama berkumpul bersukacita di dalam Yerusalem baru, kota Allah yang turun dari surga (Wahyu 22:1-5).
(4) Adakah hatimu penuh dengan syukur, memahami kebenaran ini? Oleh karena Kristus kita yang tidak layak ini telah menerima keselamatan dan menjadi warganegara kerajaan Allah dan kecipratan segala berkat surgawi itu. Puji Tuhan!

Rabu 17 February 2021
Nats: Mazmur 88 – Like a Warrior without Strength
(1) Mazmur ini disebut sebagai “the most desolate of all the psalms,” mazmur ratapan menyatakan kesedihan, keputus-asaan, seruan kepada Allah di tengah sakit keras dan menjelang ajal. Dan tidak seperti pola mazmur-mazmur lain, mazmur ini diakhiri dengan nada “minor” tidak ada jawaban dari Allah kepadanya, tidak ada janji penghiburan dan pertolongan.
(2) “Aku seperti orang yang tidak berkekuatan” (ayat 5b), lukisan dengan kontras kata “warrior” tetapi sudah tidak punya kekuatan sama sekali. Pemazmur menggambarkan hidup yang fisik, mental dan spiritual “sakit keras” dan tidak berdaya (ayat 2-10).
(3) Ayat 11-13 pertanyaan retorika mengatakan tidak guna Allah menolong kalau dia sudah mati, dia mencoba argumentasi ini bisa membuat Allah tidak terus “silent” dan menjawab seruannya.
(4) “Eli, Eli, lama sabakhtani?” itulah seruan Yesus di atas kayu salib, menanggung dosamu dan dosaku. Allah diam dan tidak menjawab Dia. “Jesus is the Man of Sorrow” yang mengalami dan menjalani sehingga Ia bisa menghibur kita yang berada di dalam sengsara kita. He was there.

Kamis 18 February 2021
Nats: Mazmur 89 – I will Sing of God’s Great Love Forever
(1) Mazmur ini adalah mazmur yang penuh pengharapan [the most hopeful] tetapi sekaligus paling menyedihkan [the saddest] dari semua mazmur yang lain. Pemazmur menyatakan kasih dan kesetiaan Allah namun mengapa Ia tidak memenuhi janjiNya dan menolak bahkan membuang “orang yang Dia urapi” Mesias itu? (ayat 39-46,52) yang mengacu kepada Yesus Kristus.
(2) Kata “love” [hesed] dan “faithfulness” [’emet] disebut 7x (ayat 2,3,15,25,29,34,50) dua sifat Allah yang dipakai oleh Yohanes dalam pembukaan Injilnya mengenai Yesus Kristus (Yohanes 1:14,17).
(3) Perenungan mazmur ini membawa hati kita fokus melihat kepada Yesus, Ia yang menanggung dosa dari ketidak-setiaan kita, yang menerima segala hukuman Allah. Namun sekaligus kita menemukan peace dan confident “I will sing of Yahweh’s hesed and ’emet forever” dari mulut Kristus.
(4) Mazmur ini ditutup oleh sebuah doxology, “Praise be to the LORD forever! Amen and Amen” (ayat 53), sekaligus menjadi penutup buku ke III.

Jumat 19 February 2021
Nats: Mazmur 90 – Ajarlah Kami menghitung Hari
(1) Mazmur ini mengawali buku ke IV, sebuah perenungan dan refleksi doa Musa mengenai waktu dan kekekalan. Betapa fana dan betapa fragile hidup kita digambarkan di sini (ayat 3-10).
(2) Ayat 12 sebuah doa meminta hati yang bijaksana memahami makna hidup dan memimpin pencaharian kepada Allah. “Kenyangkan kami dengan kasih setiaMu” (ayat 14).
(3) Ayat 16-17 menjadi doa permintaan pemazmur “may Your deeds be shown” and “may Your approval rest on us” kiranya juga menjadi doa kita, Tuhan berkarya dan dipermuliakan seumur hidup kita.

Sabtu 20 February 2021
Nats: Mazmur 91 – TUHAN Tempat Perlindunganku
(1) Mazmur ini menyatakan perlindungan dan pemeliharaan Allah kepada orang-orang yang bersandar kepadaNya (ayat 1-2) dan ayat 14-16 menjadi janji Allah baginya yang diekspresikan dengan kehangatan dan kedekatan.
(2) Penulisan syair dengan kata yang berpasangan: shelter and shade (ayat 1), refuge and fortress (ayat 2), snare and plague (ayat 3), pinions and wings (ayat 4a), buckler and shield (ayat 4b) terror and arrow (ayat 5) dan ayat 6 yang belakangan ini sering dikutip berkaitan dengan covid-19.
(3) Ayat 11-12 dikutip Iblis untuk mencobai Yesus dengan memplesetkan konsep janji perlindungan dan pemeliharaan Allah bisa dipakai sembarangan. Yesus menolak dan menghardik Iblis untuk tidak mencobai Dia melakukan ignorance seperti itu (Matius 4:7).
(4) Iman kita bersandar kepada Allah yang berjanji dan kita percaya Ia memimpin dan melindungi kita, namun tidak membuat kita menjadi ignorant dan naif memahami janji-janji Allah.