Renungan Minggu Ini

PEMBELAJARAN KHUSUS KEPADA MURID-MURID YESUS
[Lukas 11 – 13]

Senin 23 Juli 2018
Nats: Lukas 11: 53– 12: 12 – Berani dan Tulus dalam Relasi dengan Kristus
(1) Orang-orang Farisi mengikuti Yesus dengan sikap oposisi dan mencari-cari kesalahan. Orang banyak sampai berdesak-desakan ikut Yesus bagaikan penggemar fanatik. Berada di dekat Tuhan, belum tentu mengenal dan memiliki hubungan yang tulus denganNya. Di tengah situasi inilah, Yesus berbicara terbuka mengenai relasi terbuka dan berani dengan Tuhan.
(2) Yesus bicara soal percuma munafik secara rohani, mengapa tidak ada gunanya berpura-pura rohani?
(3) Prinsip kedua, jangan takut kepada manusia tetapi takutlah kepada Tuhan. Murid-murid Yesus bersiap hadapi lingkungan yang menekan iman, yang bisa membuat anda kehilangan pekerjaan, dianiaya, dsb. Mengapa kita tidak perlu takut dan tulus di depan publik mengaku Kristus?

Selasa 24 Juli 2018
Nats: Lukas 12: 13 – 34 – Bukan Kejar Untung dalam Relasi dengan Kristus
(1) Spirit permintaan orang ini adalah memakai Tuhan bagi kepentingan finansialnya karena didorong oleh hati yang tamak. Yesus lalu memakai peristiwa ini untuk memberikan peringatan bagi murid-murid untuk berjaga-jaga dari ketamakan.
(2) Kehancuran apa yg bisa diberi oleh ketamakan kepada hidup seseorang? (baca juga 1 Timotius 6:10)
(3) Bagaimana jaga hati dari ketamakan? Prinsip 1 adalah ayat 15b. Mengapa prinsip ini penting?
(4) Prinsip 2: Percaya akan pemeliharaan Tuhan.
(5) Apa yang harus kita lakukan agar ketamakan tidak merasuk? Ayat 33-34.

Rabu 25 Juli 2018
Nats: Lukas 12: 35 – 48 – Selalu Siaga dalam Relasi dengan Kristus
(1) Semua orang Kristen harus selalu bersiap-siap bagi kedatangan Kristus yang kedua. Bersiap menanti tamu yang agung, akan selalu membuat kita mempersiapkan dengan sungguh dan benar. (2) Dengan sikap bagaimana kah Yesus mengajar kita untuk menantikan kedatangan-Nya? Mengapa harus selalu siap siaga?
(3) Sebab ada reward yang indah, namun ada punishment yang adil atas setiap prilaku hamba-hamba-Nya.
(4) Adakah komitmen anda: menjalani sebuah godly life dan melakukan sebuah joyful service sampai akhir hidup anda?

Kamis 26 Juli 2018
Nats: Lukas 12: 49 – 59 – Pikir Ulang Lagi dalam Relasi dengan Kristus
(1) Yesus menyatakan sikap hatinya yang mengarah dengan harap, namun sekaligus “distress”akan peristiwa Salib. Konsekuensi salib adalah permusuhan orang dan perpisahan yang menyakitkan. Itu harga yang dibayar oleh Yesus dan pengikut-Nya, ketika kita berbicara soal ketaatan dan kesetiaan kepada salib.
(2) Tetapi “peace” dengan Allah jauh lebih berharga daripada peace dengan manusia (lihat Yohanes 14:27)
(3) Orang-orang yang melihat dan mendengar apa yang Yesus katakan dan lakukan, dituntut reaksi: menerima atau menolak-Nya. Sudahkah anda pikir ulang resiko dan harga ikut Yesus, namun juga janji kekal-Nya?

Jumat 27 Juli 2018
Nats: Lukas 13: 1 – 9  –  Waktu Pertobatan Sekarang
(1) Yesus tidak berkeinginan mengatakan apa yang ingin didengar oleh orang-orang. Ia menuntut mereka mengambil komitmen. Komitmen itu adalah bertobat, berbalik dai pikiran dan jalan yang sebelumnya.
(2) Orang suka mengaitkan dosa dengan hidup yang lancar, sehingga merasa tidak perlu Tuhan kalau sudah lancar. Dimana salah sikap ini? Mengapa Yesus menuntut pertobatan sekarang, jangan tunda?
(3) Cerita soal pohon ara memiliki maksud pembelajaran apa di sini?

Sabtu 28 Juli 2018
Nats: Lukas 13: 10 – 21 – Yesus Memberi Teladan Menentang Kemunafikan Rohani
(1) Sedang ibadah dan doa, tetapi tidak ada simpati, uluran tangan, dan pertolongan kepada wanita yang sakit terbungkuk-bungkuk. Itulah kemunafikan rohani dan ibadah orang-orang.
(2) Coba introspeksi: kebekuan hati dan ibadah yang mati seperti apa yang sedang ada dalam lingkungan anda?
(3) Pelayanan Tuhan yg sungguh akan seperti benih, ia hidup, pasti tumbuh dan berbuah, maka jangan kecil hati! Tulus, berani, siap selalu jadi hamba yang setia. Amin!